Kamis, 14 Juni 2012

Sejarah Batik Tulis Giriloyo



Pada awalnya, di Jawa batik berkembang di dalam tembok keraton dan asal usul batik tulis Giriloyo dimulai seiring dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri yang terletak di Pajimatan pada tahun 1654.
Motif Wahyu Temurun
Sejalan dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri ini diperlukan orang-orang yang bisa merawat serta menjaga makam tersebut. Karenanya, pihak keraton menugaskan abdi dalem. Para abdi dalem ini dikepalai oleh seorang yang diberi pangkat Bupati (versi Keraton). Oleh karena banyak abdi dalem yang bertugas memelihara makam tersebut, sehingga terjadilah interaksi antara masyarakat-abdi dalem dengan keraton, maka kepandaian membatik dengan motif batik halus keraton berkembang di wilayah ini. Kemudian, keterampilan membatik itu diwariskan kepada anak atau cucu perempuannya.
Seiring dengan pesanan keraton yang semakin banyak, sementara jumlah perajian batik yang ada di Pajimatan terbatas (tidak memadai), mereka mendatangkan tenaga-tenaga dari Giriloyo. Dan, bagi penduduk Giriloyo itu merupakan suatu keberuntungan karena mereka bisa ngangsu kaweruh tentang batik di Pajimatan sebelum mereka berusaha sendiri. Apalagi, pengerjaannya dilakukan di rumah masing-masing. Artinya, kain yang akan dibatik dibawa pulang ke Giriloyo, kemudian (setelah jadi) disetorkan ke Pajimatan. Inilah yang kemudian membuat nama Giriloyo lebih mencuat ketimbang Pajimatan.
Banyak motif batik yang di hasilkan di Giriloyo, motif-motif tersebut dari dahulu hingga sekarang diwariskan secara turun-temurun, sehingga polanya tidak berubah, karena cara memola motif itu sendiri hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, dan tidak setiap pembatik dapat membuat motif sendiri. Orang yang membatik tinggal melaksanakan pola yang telah ditentukan. Jadi, kerajinan batik tulis merupakan suatu pekerjaan yang sifatnya kolektif. Sebagai catatan, para pembatik di Giriloyo khususnya dan Yogyakarta pada umumnya, sebagian besar proses kegiatan membatik dilakukan oleh kaum perempuan baik tua maupun. Keahlian membatik tersebut pada umumnya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis komentar anda dengan singkat, padat..

Pandemi Covid 19 membuat Batik banyak yang Tertumpuk

Pandemi Covid 19 sangat berdampak pada semua sektor kehidupan. Usaha Batik Tulis oleh sebagian besar masyarakat di Giriloyo, Wukirsari, Imog...

Label

Batik Giriloyo (11) Batik Tulis Giriloyo (9) Batik Tulis (6) Batik Sekar Kedhaton (5) Batik warna alam (4) Batik (3) Giriloyo (3) Warna Alam (3) Alat-alat Batik Tulis (2) Belajar Batik (2) Desa Wisata (2) Jazir Hamid (2) Kampung batik Giriloyo (2) Sentra Batik tulis giriloyo (2) dusun Giriloyo (2) Batik Cap (1) Batik Indonesia (1) Batik Klasik (1) Batik Solo (1) Batik Tradisional (1) Batik tren 2014 (1) Belajar Batik Singkat (1) Belajar Batik Tulis (1) Canting (1) Canting Cap (1) Disperindagkop.Kabupaten Bantul (1) Dusun Wisata Budaya (1) Filosofi Motif (1) Gazebo Batik Tulis Giriloyo (1) Harga Produk Batik (1) Industri Batik (1) Kerajinan Batik (1) Kota Batik Dunia (1) Kreatifitas Batik (1) Kursus Batik (1) Kursus Batik tulis (1) Kursus Pewarnaan Batik (1) Kursus dan Private Batik (1) Membuat Batik Tulis (1) Motif Irian (1) Motif Semen (1) Motif Tambal (1) Naptol.Remasol (1) New normal (1) Paket Wisata Belajar Batik (1) Pelatihan Batik (1) Peragaan Busana (1) Pola Batik (1) Pola Semen (1) Proses Pembuatan BAtik (1) Rahardi Ramlan (1) Sejarah Batik (1) Sentara Batik Tulis Giriloyo (1) Teknik Pewarnaan Usap (1) Truntum (1) Tukar Link (1) Visi Misi (1) Wisata Batik (1) Wukirsari (1) Zat Warna Herbal (1) gazebo batik giriloyo (1) imogiri (1) krisis ekonomi (1) kursus batik warna alam (1) lunlungan (1) mada linggau (1) motif batik (1) motif batik tradisional (1) pewarna batik (1) procion (1) produk batik tulis (1) proses produksi (1) sekar jagad (1) sido mukti (1) sidoasih (1) suket (1) sutera (1) warna colet (1) whyu temurun (1)