Praktek membatik: Siswa SMPN1 Citeureup-Bogor : Foto by. Jazir Hamid |
Suasana pagi yang cerah tapi sedikit mendung. tapi lumayan belum turun hujan. Sudah beberapa hari belakangan selalu hujan dan disertai angin kencang, membuat aktifitas pengrajin batik di Giriloyo sedikit terhambat dan peserta wisata belajar batik pun berkurang.
Tapi Alhamdulillah di pagi ini (20 Februari 2017) di Wilayah Imogiri termasuk di sentra kerajinan Batik Tulis Giriloyo tidak hujan dan dikunjungi sekitar 200 Siswa-siswi SMPN 1 Citeureup-Bogor untuk belajar batik.
Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 8.15 menit dan langsung berkumpul di pendopo (Joglo) di antara gazebo-gazebo batik Giriloyo untuk mendengarkan paparan tentang batik oleh salah satu pengurus Paguyuban Batik Tulis Giriloyo selama kurang lebih 25 menit, baru kemudian dilanjutkan praktek membatik.
Ada beberapa kompor dan wajan yang sudah terisi malam/lilin batik mencair yang artinya sudah siap digunakan untuk membatik. Satu demi satu para peserta belajar batik diberi selembar kain yang telah didesain sedemikian rupa oleh pemandu/pendamping masing-masing dan diberi penjelasan bagaimana cara membatik. Dengan begitu antusias mereka mendengarkan penjelasan dari pemandu dalam belajar batik tulis. Kemudian mulailah menorehkan lilin/malam cair-panas menggunakan canting di atas media kain.
Setiap satu kompor-wajan digunakan untuk 5 peserta dan didampingi 1 pemandu. Pemandu di sini beretugas untuk mengarahkan, mengawasi dan menyempurnakan menyanting jika ada hasil cantingan para peserta yang dianggap kurang sempurna.
Setelah selesi pencantingan/pembatikan maka proses selanjutnya adalah pewarnaan (memberi warna) pada kain yang sudah dibatik dan baru kemudian setelah selesai pewarnaan dilakukan proses "pelorodan" atau melepaskan lilin/malam yang menempel pada kain dengan cara direbus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis komentar anda dengan singkat, padat..