Senin, 16 Juni 2014

Batik Tulis Giriloyo yang Ramah Lingkungan

Produksi Batik Tulis Giriloyo semakin menampakkan ciri khasnya, selain dapat dikenali dari goresan canting, motif dan kelembutan bahan dasar/kainnya dapat pula dikenali dari warnanya. Ada dua jenis warna yang disajikan oleh Batik tulis Giriloyo, yaitu pewarnaan sintetis dan pewarnaan Alami.
Pewarnaan sintetis yang lazim digunakan oleh Batik Tulis Giriloyo adalah jenis Naptol. Warna-warna gelap (Biru dan coklat/soga) sehingga memberi kesan klasik pada lembaran kain batik Tulis Giriloyo sesuai dengan motifnya yang klasik-tradisional.
Sedangkan untuk jenis Pewarna Alami yang disajikan oleh pengrajin Batik Tulis Giriloyo adalah warna-warna soft dan elegan. Batik Tulis Giriloyo menggunakan zat warna alami ini dari berbagai ekstrak daun, buah, kulit buah maupun kulit kayu yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Daun Mangga misalnya: Ia diekstrak dan digunakan untuk mencelup kain batik dan akan memeperoleh warna hijau kekuningan. Sementara kulit kayu mahoni akan memberi efek warna coklat kemerahan, coklat kehitaman tergantung fiksator yang digunakan.
Yang dimaksud ramah lingkungan di sini adalah ketika melihat daun, kayu maupun buah yang berceceran, maka oleh pengrajin batik tulis Giriloyo kemudian dimanfaatkan untuk pewarnaan batiknya. dan limbah dari proses pewarnaannya tidak membahayakan bagi lingkungan.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tulis komentar anda dengan singkat, padat..

Pandemi Covid 19 membuat Batik banyak yang Tertumpuk

Pandemi Covid 19 sangat berdampak pada semua sektor kehidupan. Usaha Batik Tulis oleh sebagian besar masyarakat di Giriloyo, Wukirsari, Imog...